”Assalamualaikum, Pak. Ada tamu. ”

”Lah. Suruh masuk toh, Bu. ”

__-__

”Assalamualaikum, Pak. ”

”Waalaikum salam. Jadi ini toh yang dibilang Pak Hendra ada yang mau magang. ”

”Pak Hendra itu siapa ya, Pak? ”

”Itu, Tata Usaha. ”

”Bukannya TU nya itu Bu Sinta, Pak. ”

”Yo sama saja, TU nya kan ada dua. Jadi nama kamu siapa? ”

”Saya Jaka, pak. ”

”Oalah, saya Bapak Sulaiman, Kepala Sekolahnya. Panggil saya Pak Sulai saja, asal jangan Sule. Kalo panggil Sule tak jewwer kupinge. ”

”Ii, iyaa, Pak. ”

Hari ini, gw datang ke sekolah yang akhirnya menerima lamaran kerja Gw. Setelah mencari ke beberapa sekolah SD sederajat di sekitar rumah gw, akhirnya gw dapet juga, walaupun akhirnya dapet yang lumayan jauh.

Btw, Gw baru lulus kuliah beberapa bulan lalu, setelah sedari sekolah bercita-cita menjadi guru akhirnya Gw mengambil jurusan PGSD karena gw tergolong orang yang mudah akrab dengan anak kecil.

”Jadi, kamu tau sekolah ini darimana, Jak? ” tanya Pak Sulaiman.

”Dari Bu Sinta pak, dia teman pengajian saya. ”

”Oh, gitu. Jadi udah kenal? ”

”Belum pak, saya cuma kenal nama. Jadi waktu itu saya nanya ke guru saya, dan dia bilang ke saya kalo Bu Sinta kerja disini, jadi saya disuruh tanya ke Bu Sinta. ”

”Bu Sinta masih single loh, Jak. ”

”Terus kenapa ya pak? Hehehe ” tanya Gw heran mendengar info dari Pak Sulai.

”Kamu kalo mau deketin, deketin aja. Asal jangan pacaran disini. Enggak bagus kalo diliat anak-anak. ”

”Hahahaha. Saya enggak mikir ke situ pak. Saya mah kerja aja dulu yang bener, kalo rejekinya udah bagus kan gampang nyarinya. ”

”Iya iya. Bener kamu, Jak. Nih, saya langsung aja ya kasih tau tugas-tugas kamu disini. ”

”Iya, Pak. Bagaimana? ” tanya Gw sambil mengeluarkan sebuah buku catatan dan sebuah pulpen.

”Jadi, dua bulan yang lalu guru kelas 6 resign dari sini. Katanya ada masalah ekonomi. Akhirnya, guru kelas 4 yaitu Bu Nisa yang menggantikan. Dan karena kosong, kelas 4 kami carikan guru pengganti, dan sebulan yang lalu Bu Farhah masuk menggantikan Bu Nisa menggajar di kelas 4. Jadi tugas kamu adalah … ”

Gw mendengarkan dengan seksama dan bersiap untuk menulis.

” … Kamu membantu Bu Farhah, karena dia kan guru baru. Walaupun sama-sama baru, seenggaknya kamu harus membantunya karena juga dia lagi belajar sama guru-guru yang lain. Terus, ini yang utama nih. Kamu bantu Bu Nisa di kelas 6, karena kan sebulan lagi sudah akan U**BN, kelas 6 lagi sibuk-sibuknya nih. Kamu bantu back up yah, segala sesuatu yang dikerjakan Bu Nisa kamu bantu, jadi kan kerjanya berdua, enggak kerasa capeknya. ”

”Siap pak. Sudah saya catat dan akan saya kerjakan. ”

”Yasudah, kamu temui Bu Nisa di kelas 6 sana, kalau enggak ada mungkin lagi di ruang guru. ”

”Baik pak, saya permisi. ” Gw bangkit dari sofa dan meninggalkan ruang kepala sekolah.

_____—–_____

Sebelumnya, izinkan gw untuk menggambarkan sekolah ini. Jadi, sekolah ini adanya di perkampungan penduduk, lumayan padat tapi tidak kumuh. Dan juga sedikit jauh dari jalan alternatif jadi lumayan sulit ditemukan. Gedung ini mempunyai dua lantai. Lantai pertama ada Ruang Kelas 1, 2A dan B serta Kelas 3 berjejer. Dan dipojoknya adalah WC Siswa Laki-laki, Perem**n dan WC Guru, lalu ada jalan kecil untuk masuk ke Kamar Petugas Kebersihan. Ada juga Lapangan untuk Upacara dan Olahraga, tapi bedanya adalah lapangannya tidak tembus ke langit, karena dibagian atasnya terdapat Lantai 2, maklum keterbatasan lahan. Dan juga ada Kantin diseberang WC. Di depan pintu masuk kantin terdapat tangga untuk menuju lantai dua.

Nah, di Lantai Dua ini yang paling enak menurut Gw. Enggak tau kenapa, mungkin karena ada Pantry nya dan di pojok ada tempat guru laki-laki untuk ngerokok. Jadi gini, setelah kita naik tangga ke lantai dua, di depan kita langsung terdapat Ruang Kelas 4, 5 A dan B serta Kelas 6 berjejer ke arah kanan. Di sebelah kiri kelas 4 itu ada Pantry seperti yang gw bilang tadi. Isinya, ya alat-alat dapur untuk guru dll ngeteh atau ngopi sekedar untuk bersantai. Nah, kalo kita masuk ke Pantry, disana ada pintu 2 yang bisa ditutup setengah badan. Disana tempat terbuka untuk guru merokok, jadi bisa ngerokok tanpa ketahuan murid. Didepan pantry ada Ruang Guru dan Tata Usaha, disela oleh Tangga, lalu Ruang Kepsek. Disamping Ruang Kepsek ada Aula yang juga dipakai sebagai Musholla untuk anak-anak melaksanakan Sholat Dzuhur berjamaah. Dan dipojok ujung lorong terdapat gudang. Begitu lah tadi sedikit room tour yang diberikan Bu Sinta sambil kami berjalan menuju Ruang Kepala Sekolah.

_____—–_____

*tok tok tok

”Assalamualaikum. ” Gw ketuk pintu kelas 6 untuk menemui Bu Nisa.

Tidak ada jawaban, gw memberanikan diri untuk melongok sedikit ke dalam kelas. Ya, itu ada Bu Nisa yang sedang sibuk fokus di depan laptopnya. Sebagai penggambaran, dia nampak seperti mamah-mamah muda dengan seragam guru yang nampak pas dengan dia. Sedikit lipatan pinggang terlihat, wajar sajalah bila sedikit gemuk. Tapi itu tidak menutup kecantikan wajahnya yang terlihat seperti muka orang arab itu. Dan toket, besar mengguntai. Gw yakin kalo dipegang pasti empuk kayak Squisy.

*Tok tok tok

”Assalamualaikum, Bu Nisa? ”

”Eh, iyaa. Masuk. ” Bu Nisa nampak kaget karena konsentrasinya dipecahkan oleh pemuda yang akan membantu menyelesaikan pekerjaannya itu.

”Ini bu, saya … ”

”Jaka kan? ” Dengan cepat Bu Nisa melanjutkan kalimat yang akan Gw ucapkan.

”Jadi, kamu disuruh Pak Sulai bantuin saya kan yah? ” lanjutnya.

”Iya bu. Jadi, bantuin apa yah?? ”

”Saya sih enggak tau mau nyuruh kamu apa. Cuman ini, saya bingung nih. ” kata Bu Nisa sambil menggeser laptopnya agar Gw bisa melihat apa yang dia sedang kerjakan.

”Ada apa bu? ”

”Saya kan disuruh masukin nilai anak kelas 6 dari mereka masih kelas 4. Dan kemarin saya udah minta Pak Hendra masukin data identitas anak-anak, tapi pas saya buka, entah kepencet apa jadi rusak semua rumusnya. Terus kan saya minta backupnya ke Pak Hendra, tapi dia bilang enggak nyimpen, soalnya disimpen langsung ke flashdisk saya. Terus saya minta tolong masukin lagi dianya kayak begitu, enggak mau gitu. Akhirnya ini saya kerjain sendiri manual semuanya. ” Bu Nisa menceritakan detail alasan mengapa ia tadi sangat fokus ke layar laptopnya.

”Ohh, kalo ini mah bu saya bisa. ”

”Ehh, bener kamu bisa??!! ” tanya Bu Nisa dengan nada penuh harap.

”Iya bu, tapi kita mesti masukin rumusnya ke tiap-tiap cell ke tiap-tiap sheet. ”

”Yaudah ayo kita kerjain. ”

Saat itu, hampir semua anak-anak sudah meninggalkan sekolah. Tetapi beberapa guru masih ada yang mengerjakan pekerjaan di sekolah. Gw dan Bu Nisa sedang duduk berdua di kelas 6 mengerjakan pekerjaannya yang dia sebut-sebut sebagai aplikasi penilaian itu. Dan sambil mengerjakan, kami pun terlibat obrolan untuk saling mengenal satu sama lain.

”Itu, Jaka. Kelewat satu. ”

”Oh iya bu, yang ini ya? ”

”Iya tuh. Kamu bisa komputer, Jak? ”

”Lumayan bu, basic mah bisa. Asal jangan mentang-mentang bisa sedikit dikira bisa semua ajah. Hahaha. ”

”Ya seenggaknya bisa gitu. Kamu kuliah kan, Jak? ”

”Iya bu, baru lulus bulan lalu. ”

”Ohh, bagus bagus. Akhirnya ada lagi generasi muda yang mengajar disini ”

” …. ” Gw tetap mengerjakan aplikasi itu, karena bingung mau jawab apa.

”Rumah kamu dimana, Jak? ”

”Enggak jauh setelah mall situ, Bu. Ibu tau ga? ”

”Oalah, deket rumah Bu Farhah itu. Kesanaan dikit itu rumah saya. ”

”Bu Farhah guru baru ya, Bu? Yang gantiin ibu di kelas 4? ”

”Iya. Dia bagus tuh kerjanya, semua guru gantian diminta ajarin segala macamnya biar dia cepet ngerti. Dia juga suka bawain guru-guru kue buat sarapan, bikinan ibu nya katanya. ”

”Tapi saya belum ketemu dia bu tadi. ”

”Nanti aja kalo kamu mau pulang juga palingan dia lagi di Ruang Guru. ”

”Tiap hari sore terus tuh bu pulangnya? ”

”Iya tuh anak. Salut saya sama dia. Nanti deh saya kenalin sama dia. Cantik loh anaknya, kalem enggak ganjen kayak Muti. ”

”Muti siapa, Bu? ”

”Itu, guru kelas 5B. ”

”Saya belum kenal, Bu. Hehehe. ”

”Jadi, yang udah kamu kenal disini siapa aja? ”

”Bu Sinta, Pak

点击屏幕以使用高级工具 提示:您可以使用左右键盘键在章节之间浏览。

You'll Also Like